watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

WANITA PENJAGA TOKO

Cerita ini berawal dari keisengan saya untuk selalu
mencoba hal-hal yang baru dan pengalaman
baru. Suatu ketika seorang teman bernama
Herry, datang ke tempat kost dan bercerita
mengenai petualangannya mencari wanita
penjaga toko. Karena saya merupakan tipe orang
yang tidak mudah percaya dengan omongan
teman saya tersebut, maka saya mengajak teman

saya membuktikan omongannya. Jam 8.30
malam tepat, teman saya mengajak pergi ke
pertokoan di alun-alun Bandung. Karena
perjalanan dari tempat kami dari Buah Batu
memerlukan waktu sekitar 30 menit, maka jam
9.00 tepat kami sudah sampai di pertokoan
tersebut.

Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup,
dan kami memasuki salah satu toko serba ada di
sana. Langsung saja saya menuju counter
pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau
membeli pakaian. Kebetulan toko sudah sepi
karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya
beberapa orang. “Mau cari baju apa Mas?”
tanyanya. Waktu saya lihat ke arah suara tadi,
ternyata wanita penjaga counter yang mirip
dengan bintang sinetron CT. “Ini Mbak, mau cari
jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?” tanyaku.

Si Mbak pun mencarikan jeans yang saya
maksud. Karena letaknya di bagian bawah, maka
si Mbak mencari dengan membungkukkan
badan. Karena rok yang di pakai 10 cm di atas
lutut, maka paha mulusnya pun terpampang di
depan saya. “Wah gile bener nih.. mulus banget.”
Pikiran saya jadi ngeres nggak karuan lihat
pemandangan di depan saya.
“Yang ini Mas?”, tanyanya.
“Oh.. ya..”, jawabku.
Lalu si Mbak pun menuliskan bon untuk
dikasihkan ke kasir.

“Mmm.. Mbak.. boleh tahu namanya?” tanyaku
mengawali pembicaraan.
“Sheilla”, katanya.
“Denny”, kataku sambil mengulurkan tanganku.
“Ini Mas bonnya”, katanya.
“Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?”
tanyaku.
“Ntar jam 9.30″, jawabnya.
“Ada yang nganter?” tanyaku lagi.

“Mas mau nganter?” tanya dia menantang.
“Wah, kalau situ mau ya bolehlah”, jawabku
mantap.
Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa
toko mau tutup, dan saya pun membayar barang
belanjaan, dan menunggu bersama teman saya
di luar di depan pintu tempat karyawan toko
keluar. Tak lama kemudian terlihatlah Sheilla
menuju ke arahku.
“Kelamaan nunggunya ya Den?” tanyanya.

“Wah, kalau nunggu wanita secakep Sheilla sih
rasanya sangat lama”, kataku.
“Ah bisa aja kamu..” kata Sheilla sambil nyubit
pinggangku.
Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.
“Emang Sheilla rumahnya di mana?” tanyaku.
“Saya di Jalan S”, katanya.
“Oohh, okelah!” jawabku.
Kami pun menuju tempat parkir dan saya starter
Katana tahun 90-an yang sudah menemani saya
selama 5 tahun ini.
“Denn, saya turunin di sini Den..” kata Herry saat
mobil melewati panti pijat di Jalan S. Dan mobil
pun kuhentikan, Herry turun langsung masuk ke
panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.
“Itu sudah deket kok Den, tempat kost Sheilla”,
katanya.
“Yah kiri, di situ.” katanya lagi.
Kami pun turun, saat di tempat kos penghuninya
sudah tidur semua, tapi karena Sheilla memiliki
kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk
masuk.

“silakan duduk dulu Den!” katanya.
Dan Sheilla pun pergi ke dapur membuat
minuman. Kamar Sheilla ukurannya 3 X 4 meter,
di dalamnya hanya ada televisi, VCD, sama kursi.
Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya
diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka 2
koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xx-nya. Pas
saya lihat 2 VCD, dia pun masuk dengan
membawakan segelas STMJ dan memakai kaos
street dan celana pendek.
“Wah, semakin kelihatan seksi nih anak”, pikirku.
“Nih diminum Den, biar anget”, katanya.
“Shell.. kamu suka ya lihat film-film macem
ginian?” tanyaku.
“Ah nggak juga, cuma buat nonton kalau lagi
butuh.” katanya.
“Butuh apaan?” tanyaku berlagak bodoh.
“Yah, butuh itu tuh..” katanya sambil tertawa.
“Eh, saya mau nonton yah..” kataku.

“Yah silakan, asal nggak terpengaruh loh ya!
resiko ditanggung sendiri”, katanya sambil
tersenyum genit.
Aku pun mulai menyalakan VCD dan
menontonnya. Disitu diperlihatkan seorang
wanita yang diikat tangan kakinya di ranjang dan
ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki dengan
nafsunya. “Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita
tersebut sambil menggoyang-goyangkan
pinggulnya. “Eh Den, kalau yang itu saya juga
belum liat tuh”, kata Sheilla. Kemudian Sheilla pun
duduk di samping saya. Terlihat lagi kemudian
ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging,
dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai
menyetubuhinya dengan gaya anjing. “Ohh..
yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita
tersebut.

Sheilla duduk semakin mendekat ke tubuhku saat
menonton adegan tersebut, dan dadanya malah
digesekkan ke lenganku. “Wah, kayaknya dia
terangsang nih”, pikir saya. Kemudian adegan
pun semakin seru, si wanita menggoyang maju
mundurkan pantatnya mengimbangi laju
kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke
kemaluannya. “Oohh baby, yess.. ahhk”, jerit
wanita tersebut dan Sheilla pun semakin
menggesekkan dadanya ke lenganku dan
akhirnya saya beranikan diri untuk memegang
dadanya, dan ternyata Sheilla diam saja sambil
terus memperhatikan gambar. Saya semakin
berani dengan mencium bibirnya, yang dibalas
dengan ciuman pula oleh Sheilla.


Akhirnya saya dan Sheilla pun terlibat dalam acara
pagut memagut yang sangat seru. Lidah kami
saling melilit satu sama lain. Kemudian Sheilla
melepaskan kaos streetnya. Saat kaos sampai di
kepalanya dan matanya masih tertutup kaos
tersebut, saya menciumi bibirnya dengan ganas,
“Mmm”, dan dibalas dengan ganas pula oleh
Sheilla. Akhirnya saya turun ke bawah menciumi
lehernya yang panjang dan agak melengkung ke
depan berbentuk seperti kuda. Kata orang sih
wanita dengan bentuk leher seperti ini nafsunya
besar.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com

Kemudian Sheila pun mendesah, “Oohh.. shh..
shh”, dan kemudian saya buka kaitan branya
dengan gigi saya dan terpampang di depan mata
saya gundukan gunung kembar berbentuk
kerucut dengan puncaknya berwarna merah
muda. Langsung saya jilati dari lembah gunung
kembar tersebut terus menuju ke puncaknya.
“Aakhh.. okhh.. Denn.. shh.. jangann.. jangan
Den.. jangan.. jangan hentikan Den..” hanya kata
itu yang keluar dari bibir Sheilla. Wah gila juga nih
cewek, masih sempat bercanda dalam
kenikmatan. Tak lama kemudian ujung gunung
kembar itupun berubah menjadi keras seperti
penghapus pensil dan semakin keras saja.

Selanjutnya habis mengerjakan tugas di puncak
gunung, saya turun sedikit menuju lembah dan
tepat di atas pusar saya jilati lagi. Terus saya
berhenti.
“Aahh.. shh.. loh.. sshh kok berhenti? sshh”,
tanya Sheila.
“Shell kamu punya susu kental manis nggak?”
tanya saya.
“Loh kan udah ada susu kenyal nikmat”, katanya.
“Beneran nih Shell”, kata saya.

“Tuh di atas meja”, katanya sambil menunjuk ke
meja.
Langsung saja saya ambil dan saya bawa
menuju ke Sheilla.
“Wah mau diapain Den?” tanyanya.
“Biar lebih manis”, kata saya sambil mengoleskan
susu kental tersebut ke daerah di sekitar pusar
Sheilla, dan menjilatinya.
“Wah tubuhmu memang lezat pakai susu ini
Sheilla, mmh.. slurpp”, kata saya sambil menjilat
dan menghisap-hisap tubuhnya.
“Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Sheila.
Kemudian saya mulai membuka celana pendek
Sheilla dan membuka celana dalam warna
kremnya. Dan setelah seluruh susu kental di
tubuh Sheilla habis, saya langsung turun ke
daerah selangkangan Sheilla. Posisi Sheilla
sekarang tidur di sofa dengan kaki mengangkang
membentuk huruf M dan saya duduk di bawah
dan menjilati pangkal pahanya. “Mmm.. mm..
slurpp.. mmh.. saya jilati seluruh permukaan
rambut di daerah segitiga terlarang tersebut di
situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut
halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum
kebakaran. Kujilati hingga rambut di situ basah
semua, dan kemudian saya menuju ke bibir-bibir
kemaluan Sheilla. Kujilati bibir-bibir indah tersebut
dengan ganasnya, “Okhh.. akkhh.. yess.. Denn..
ahh..” desah Sheilla sambil mengangkat
pinggulnya.

Kemudian kusingkap kedua bibir untuk
mengetahui rahasia di dalam kemaluannya.
Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di
dalamnya dan kujilati dengan lidahku. “Ohh.. di
situu terus Den.. akhh.. oukhh.. akk”, jerit Sheilla
saat saya jilati daging, yang biasa disebut klitoris.
Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan
tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot
jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam
kemaluan Sheilla dan terasa daging yang
bergelombang-gelombang di dalamnya. Mungkin
ini yang disebut G-spot pikir saya. Langsung saja
saya korek-korek daerah situ. Sheilla pun semakin
tak terkendali, “Aahh.. sshh.. ohkk.. uhh.. yess,
Dennyy.. teruss.. ahkkh..” jeritnya semakin nggak
jelas. Saya semakin memperbesar frekuensi
mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin
lama terasa semakin basah dan semakin
menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian,
“Ohh.. Dennyy.. shh.. akkhh..” jerit Sheilla
mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di
dalamnya pun semakin basah oleh semburan air
dari dalam kemaluannya. Kemudian saya
keluarkan tangan saya dari cengkeraman
kemaluannya dan menciumi Sheilla. “Sudah puas
sayang?” tanya saya. Dia pun tersenyum genit.
Kemudian Sheilla saya rebahkan di karpet dan
saya ambil inisiatif 69 dan saya mulai menjilati
kemaluan Sheilla. “Den.. masih ngilu.. kamu aja
yang saya jilatin deh!” kata Sheilla. Saya langsung
duduk di sofa, dan Sheilla mulai menjilati
kemaluan saya. Dia jilat kantung kemaluan saya
dengan nikmatnya sambil sekali-kali melirik ke
arah saya. Kemudian dia menjilati batangan saya
yang 7 inchi menyusuri jejak urat-urat yang
menonjol di situ. Saya cuma bisa bilang, “Ahh..
ohh.. shh”, saat dia menjilati batangan saya. Dia
pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan saya
yang seperti helm astronot sambil memainkan
lubangnya dengan lidah yang menari-nari di
atasnya. kemaluan saya pun semakin tegang
saja, dan kemudian dia mulai memasukkan dan
mengeluarkan kemaluan saya di dalam mulutnya
dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak
reflek saya maju mundurkan kemaluan saya
sambil memegangi rambutnya. Setelah hampir 6
menit berlalu sepertinya dia sudah capai karena
saya nggak keluar-keluar juga. Akhirnya dia pun
menghentikan aktifitasnya. “Denn.. lama bener sih
keluarnya, masukin ke kemaluan aja ya biar cepet
keluar!” katanya.

Kemudian Sheilla mengambil sesuatu dari
lemarinya. Ternyata dia mengambil kondom
yang bentuknya lucu seperti ikan lele, ada
sungutnya. Dan memberikan ke saya. “Nih Den
pake, biar saya nikmat dan tahan lama”, katanya.
Lalu saya memakaikan kondom tersebut ke
kemaluan saya, dan Sheilla sudah siap tempur
dengan tidur telentang dan kakinya membentuk
huruf M. Langsung saya masukkan kemaluan
saya ke dalam kemaluan Sheilla. Wah, ternyata
masih seret juga nih lubangnya pikir saya. Dan
dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang
saya ke dalam cengkraman kemaluannya. Saya
dorong keluar masuk kemaluan saya ke dalam
kemaluannya.

“Aahh.. oohh.. shh.. akhh.. shh..
teruss.. Denn.. ahh..” desah Sheilla semakin tak
beraturan. Kemudian saya berhenti, kemaluan
saya di dalam kemaluannya dan memainkannya
seperti orang sedang menahan air pipis. “Ih..
kamu nakal.. Den..” dan Sheilla ganti
membalasnya dengan perlakuan seperti saya.
Saat dia melakukan hal tersebut, kemaluannya
terasa menjepit-jepit seluruh batang kemaluan
saya secara periodik, dan membuat saya tak bisa
mengendalikan diri.

Kemudian saya genjot lagi kemaluan saya dan
menggesekkan sungut-sungut pada kondom,
sepertinya membuat sensasi tersendiri pada
kemaluannya, “Ahh.. oohh.. Denny.. sungut
lelemu.. ohkss.. akk.. yes ahh.. ohkk..” jerit Sheilla
menikmati sungut lele dan dia pun
menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan
berbunyi kecipak-cipak saat saya memasuk-
keluarkan kejantanan saya di dalam kewanitaan
Sheilla yang makin basah.
Setelah 15 menit kemudian Sheilla mendesah,

“Deny.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, sampaii.”

Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari
kemaluan Sheilla membuat batang kemaluan saya
panas dan terasa ada yang menghisap-hisap
kemaluan saya yang membuat saya tak bisa
mengendalikan diri, dan keluarlah lahar panas dari
kemaluan saya pada kantong kondom di dalam
kemaluan Sheilla. Kami berdua pun lemas dalam
kenikmatan. Saya biarkan kemaluan saya di
dalam kemaluan Sheilla sampai hilang hisapan-
hisapan dari kemaluannya. Kemudian kukeluarkan
kemaluan saya dan saya lepas kondom dan saya
berikan ke Sheilla. “Nih, sumbangkan ke bank
sperma”, kata saya. Dia pun tersenyum genit,
dan pergi ke kamar mandi untuk membuang
kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur
dengan tubuh tanpa busana sampai keesokan
harinya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1988
U-ON

inc Powered by Xtgem.com